Senin, 15 Juni 2015

MIE AYAM GROBAKAN



Sebagian besar dari masyarakat Indonesia pasti sudah sangat familiar dengan kuliner yang satu ini. Dengan rasanya yang nikmat dan sangat mudah ditemukan dimana saja, tentunya kuliner berbahan mie yang satu ini bisa disebut sebagai salah satu makanan peka zaman yang mempunyai banyak sekali penggemar. Kuliner tersebut adalah mie ayam.
Mulai dari anak-anak hingga mereka yang lanjut usia banyak menyukai makanan yang sering dijajakan lewat gerobak-gerobak keliling tersebut. Ditambah lagi harganya yang relative terjangkau, mie ayam telah menjadi bagian dunia kuliner nusantara yang tidak akan habis penggemarnya.
Melihat potensi tersebut, mungkin yang menjadikan sebagian orang tertarik untuk menggeluti lebih dalam usaha berjualan mie ayam. Mulai dari yang berjualan secara mandiri hingga yang memilih untuk bergabung dengan usaha waralaba yang lebih simple dalam hal pengerjaan awal. Semua yang terjun pada bisnis berjualan mie ayam tentunya meyakini usaha yang satu ini masih mempunyai prospek yang sangat bagus dan akan selalu bagus.


Membawa keunggulan dari sisi kualitas bahan yang terjaga, nampaknya usaha kuliner mie ayam Grobakan bisa menjadi salah satu celah usaha prospektif yang dapat anda coba. Ditambah lagi dengan minat masyarakat akan kuliner mie ayam yang tidak akan pernah padam, pastinya menjadi salah satu alasan kuat bisnis ini akan tetap bertahan jika dikelola dengan baik.
Dari perhitungan bisnis, dengan membuka satu outlet mie ayam Grobakan dan dijalankan dengan sungguh sungguh plus resep sukses usaha mie ayam, usaha ini bisa menghasilkan keuntungan minimum 600 ribu – 4 juta rupiah per bulan. Tentunya bukan nilai yang kecil bukan.
Melihat potensi yang tidak akan berhenti dari kuliner mie ayam, serta kualitas yang terjamin dari produk mie ayam Grobakan nampaknya bisnis yang satu ini masih menjadi salah satu pilihan usaha yang dapat diandalkan. Dengan modal yang tidak terlalu besar sekitar 3-5 juta rupiah dan mudah dikelola, serta banyak peminatnya dari berbagai golongan masyarakat.

Senin, 08 Juni 2015

Mengembangkan Usaha Es Tebu, Kita Untung Pelanggan Beruntung Karena Manfaatnya



  
Dengan prospek dan manfaat es tebu dapat menjadi usaha yang mudah untuk dikelola dan murah harganya dengan pelengkap es krim dan konsep makanan tradisonal modern disajikan dengan tempat serta fasilitas yang nyaman akan memberikan modal utama untuk menarik minat konsumen dari berbagai kalangan.
Kalkulasi modal Es Sari Tebu Murni
  • Harga Tebu     Rp. 5.500,- /Kg x 2          = Rp 11.000,- / 5 Cup
  • Harga Cup 350 ml     Rp. 300 x 5 Cup    = Rp 1.500,-
  • Es Batu     Rp. 100 x 5 Cup                     = Rp    500,-

Rata-rata / hari menghabiskan 100 Cup

Harga Jual ES TEBU / Cup Rp. 6.000,- s/d Rp. 8.000,-
Total biaya / Cup     Rp. 13.000,- : 5 Cup    = Rp 2.600,- / Cup

Omset/hari 100 Cup x Rp. 6.000,-  = Rp. 600.000,-

Modal ES SARI TEBU MURNI/hari :
  • 100 Cup x Rp. 2.600,-                               = Rp. 260.000,-
  • Bensin 2 liter ( untuk 100 Cup )                = Rp.   14.000,- 
  • Komisi Penjual (Rp. 600.000,- x 30 %)    = Rp. 180.000,-
Total Pengeluaran                                         = Rp.  454.000,-   
 
Laba/hari    = Rp. 600.000 - Rp. 454.000
                     =  Rp. 146.000,- / hari
Laba/bulan = Rp. 146.000,-  x  24 hari

                     =  Rp. 3.504.000,- / bulan












Dengan minum es sari tebu yang mengandung berbagai manfaat dan kandungan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dengan pengolahan yang mudah dan dapat menjadi suatu bisnis atau usaha yang memberikan keuntungan mencapai 60%. Menurut para pakar kesehatan dengan minum es tebu, mendapatkan berbagai maanfaat dengan jumlah kandungan nutrisi pada 1kg es tebu adalah sebagai berikut :


Jumlah Kandungan Energi Tebu = 25 kkal
Jumlah Kandungan Protein Tebu = 4,6 gr
Jumlah Kandungan Lemak Tebu  = 0,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Tebu = 3 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Tebu = 40 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Tebu = 80 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Tebu = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Tebu = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Tebu = 0,08 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Tebu = 50 mg

Cara membuat es sari tebu :
Potongalah tebu menjadi beberapa bagian potongan kecil. Setelah dipotong, kupas kulit tebu lalu dibersihkan dan digiling tebu yang sudah bersih dengan alat penggiling untuk mengambil airnya, kemudian saring air perasan dari tebu supaya tidak terbawa tebu yang kecil-kecil ( ampas ), campur air tebu dengan air putih dan sirup vanili secukupnya, aduk rata tuang dalam gelas yang sudah diisi dengan es batu yang sudah dihancurkan, minuman sari tebu segar siap untuk dinikmati dan dijual kepada para pelanggan.

Dengan berbagai manfaat untuk tubuh, yaitu :

Menyembuhkan penyakit kuning

Air tebu merupakan obat alami untuk menyembuhkan penyakit kuning. Penyakit kuning adalah pigmentasi kuning pada kulit dan membran yang disebabkan oleh adanya billirubin di dalam darah. Penyakit ini terjadi karena menurunnya fungsi hati. Namun air tebu mampu mengembalikan kekuatan fungsi hati sehingga air tebu mampu menyembuhkan penyakit kuning.

Menyembuhkan infeksi
beberapa infeksi seperti infeksi saluran kemih, penyakit menular seksual, hingga peradangan pada perut mampu disembuhkan dengan segelas air tebu.


Mengobati batu ginjal
Batu ginjal terjadi karena dehidrasi di dalam tubuh. Oleh karena itu untuk menghidrasi tubuh kembali, Anda dapat mencoba mengonsumsi air tebu secara rutin. Air tebu juga mempunyai kandungan alami yang dapat memecah batu ginjal.

Baik untuk penderita diabetes
Air tebu baik dikonsumsi oleh penderita diabetes sebab air tebu mengandung pemanis alami. Sehingga tidak membahayakan atau memicu penyakit diabete
s.

Mind mapping (Pemetaan pikiran) dari kajian buku Kewirausahaan by Suharyadi, dkk






Rabu, 20 Mei 2015

Kisah Pebisnis Anthony Salim




Anthony Salim atau Liem Hong Sien adalah salah satu pebisnis Indonesia sukses yang lahir pada 25 Oktober 1949 (65 tahun). Anthony Salim telah terbiasa hidup di lingkungan pengusaha sejak kecil. Sudono Salim – sang ayah- tergolong sebagai salah satu pengusaha mapan yang mempimpin Group Salim yang nantinya diwariskan kepada sang anak.
Keberhasilan Anthony Salim meneruskan bisnis keluarga dibuktikan dengan masuknya sang pengusaha dalam daftar 10 tokoh bisnis paling berpengaruh di tahun 2005 oleh Warta Ekonomi. Predikat itu disematkan karena tangan dinginnya berhasul membawa Group Salim selamat dari kegagalan akibat krisis ekonomi tahun 1998.
Membangun BCA (Bank Central Asia)
Institusi perbankan yang identik dengan warna biru ini menjadi salah satu garapan Salim Group yang sangat sukses. Semua hal berjalan lancar bahkan ketika perusahaan berada di bawah pimpinan Sudono Salim, namun guncangan mulai terasa ketika krisis ekonomi tahun 1998 menyebabkan BCA memiliki hutang mencapai RP 52 triliun.
Tampuk kepemimpinan kemudian diambil alih oleh Anthony Salim yang langsung melakukan berbagai upaya menyelamatkan lembaga tersebut. Akhirnya, pria berdarah Cina ini berhasil melepaskan BCA dari kebangkrutan dengan melepas beberapa perusahaan milik ayahnya.
Ekspansi ke Bisnis Makanan
Sukses di bidang perbankan tampaknya belum cukup bagi Group Salim. Hal tersebut akhirnya memicu sang pebisnis untuk mendirikan perusahaan yang akhirnya menjadi produsen  berbagai jenis makanan dan minuman bernama PT. Panganjaya Intikusuma pada 14 Agustus 1990. Selanjutnya, perusahaan tersebut berganti nama menjadi  Indofood Sukses Makmur dan telah melakukan ekspor bahan makanan ke wilayah Asia, Australia, hingga Eropa.
Produk perusahaan ini terkenal sangat “merakyat”di kalangan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan kemudahan mendapatkan tiga produk utama Indofood berupa mie instan merek Indomie, Supermi, dan Sarimi di toko lokal maupun pasar swalayan. Kemajuan Indofood Sukses Makmur di bawah pimpinan Anthony Salim semakin terasa dengan pencatatan laba bersih mencapai Rp 2 triliun di tahun 2009.
Tak hanya melalap pasar dari sektor mie instan, Anthony Salim kemudian mendirikan PT. Bogasari Flour Mills yang memiliki konsentrasi pada produksi tepung. Tim redaksi berhasil mencatat beberapa produk fenomenal perusahaan ini, seperti tepung terigu Bogasari Segitiga Biru, Kunci Biru, serta Cakra Kembar.
Namun inovasi dari Anthony Salim tidak berhenti di situ saja. Bersama Salim Group ia juga memproduksi makanan ringan dengan merek dagang Chitato, Chiki, Cheetoz, Jetz, Lays, hingga Qtela. Pria ini juga membentuk perusahaan yang bergerak di bidang produksi minuman dibawah nama Indofood Asahi dengan merek dagang Ichi Ocha dan Cafela Latte.

Prinsip Dalam Berbisnis

Anthony Salim dalam menjalankan usaha ini tentu memiliki prinsip yang mengantarkannya menikmati manisnya kesuksesan. Bagi sang pebisnis, dua pilar utama dalam meraih sukses adalah kemauan untuk terus berinovasi dan berekspansi mencari kesempatan dan peluang. Ia membuktikan prinsipnya itu dengan banyak hal, salah satunya menggandeng Nestle S.A untuk memperbesar pangsa pasar yang makin sulit ditembus beberapa tahun ini.
Pengusaha satu ini juga memiliki resep khusus menjaga atmosfir kondusif dalam perusahaan yang dipimpin. Ia menyatakan bahwa keberhasilan bisnis Salim Group tentu tidak akan mudah dicapai tanpa komunikasi dan hubungan baik dengan karyawan.  Ia percaya bahwa jika lingkungan kerja mendukung, maka performa perusahaan bisa terus fokus dan menghasilkan keuntungan berlimpah.
Kisah Anthony Salim tersebut cukup inspiratif, kan? Anda tentu bisa mengikuti jejak pebisnis sukses ini jika memiliki keinginan kuat dan mau berusaha. Kuncinya adalah jangan menyerah meski tengah menghadapi kesulitan sebab setiap masalah pelik selalu memiliki jalan keluar. Semoga menginspirasi.
Sumber :

Eka Tjipta Widjaja sebagai Inspirasi



Eka Tjipta Widjaja ialah seorang pengusaha dan pebisnis paling sukses di Indonesia. Dia adalah pengendali Grup Sinarmas yang memiliki kekayaan US$ 4 miliar atau sekitar Rp 36 triliun. Eka Tjipta adalah salah satu pengusaha yang besar di jaman Orde Baru, sempat meredup saat krisis dan sekarang bangkit kembali. Di jajaran orang kaya dunia versi majalah Forbes 2010, Eka Tjipta tidak masuk daftar tujuh wakil Indonesia. Namun, namanya masuk dalam jajaran orang kaya Indonesia versi majalah Globe Asia 2010.
Usaha Grup Sinar Mas menggurita dari bubur kertas hingga ke perkebunan. Eka Tjipta mengendalikan usahanya melalui empat grup, yaitu Asia Pulp & Paper Group, PT Sinar Mas Multi Artha Tbk, Asia Food & Properties Limited, dan PT Smart Tbk. Selain itu, Eka Tjipta juga memiliki yayasan sosial, Eka Tjipta Foundation.

Eka Tjipta dilahirkan dari keluarga miskin di Coan Ciu, Hokian, pada 3 Oktober 1923. Pada 1931 dia migrasi ke Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam wawancara dengan tim Eka Tjipta Foundation, dia mengaku hidup dari keluarga susah. Setiap hari hanya bisa makam bubur dan ubi. "Karena keadaan yang sulit ini, saya tidak bisa menyelesaikan pendidikan sekolah dasar," katanya.

Dia mengaku harus membantu ayahnya berdagang kelontong. Sejak usia sembilan tahun, berbekal sepeda dan barang eceran dari toko milik ayahnya, ia menjual barang-barang makanan dari pintu ke pintu. Beberapa tahun kemudian, Eka Tjipta mengatakan, saudaranya menawarkan bantuan menyelesaikan sekolahnya. Tetapi saat itu tentara Jepang mulai masuk dan menjajah Indonesia. Karena itu, dia masih belum bisa meneruskan pendidikan. Sampai umur 12, Eka Tjipta baru bisa mulai meneruskan kembali pendidikan sekolah dasarnya.

"Boleh dibilang bahwa modal saya saat itu hanya ijazah SD, saya tidak punya uang untuk modal dagang," katanya. Pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan, saat itu masih banyak jalan-jalan yang sulit dilewati sepeda. "Jadi tidak jarang saya terpaksa memikul sepeda," katanya. Ia juga mengaku berbagai pekerjaan pernak dilakoni, termasuk kerja non-stop selama 26 jam tanpa tidur. "Tapi menurut saya kesulitan apa pun yang kita hadapi, asal kita punya keinginan untuk berjuang, pasti semua bisa diatasi," katanya.

Kini Eka Tjipta telah menjadi taipan sukses yang memiliki lebih dari 200 perusahaan dengan ratusan ribu karyawan. Menurut dia, bila satu orang menanggung beban hidup satu keluarga dengan tiga anggota lain, 1 juta lebih penduduk bergantung kepada Sinar Mas. “Angka ini relatif kecil dibandingkan total keseluruhan penduduk Indonesia yang mencapai 200 juta jiwa," katanya. Bahkan, kata dia, sepuluh perusahaan seperti Sinar Mas pun belum cukup untuk menghidupi penduduk Indonesia. "Kita semua harus saling giat dan saling membantu untuk memecahkan masalah kemiskinan dan masalah sosial lainnya,"
Sumber :