Rabu, 20 Mei 2015

Kisah Pebisnis Anthony Salim




Anthony Salim atau Liem Hong Sien adalah salah satu pebisnis Indonesia sukses yang lahir pada 25 Oktober 1949 (65 tahun). Anthony Salim telah terbiasa hidup di lingkungan pengusaha sejak kecil. Sudono Salim – sang ayah- tergolong sebagai salah satu pengusaha mapan yang mempimpin Group Salim yang nantinya diwariskan kepada sang anak.
Keberhasilan Anthony Salim meneruskan bisnis keluarga dibuktikan dengan masuknya sang pengusaha dalam daftar 10 tokoh bisnis paling berpengaruh di tahun 2005 oleh Warta Ekonomi. Predikat itu disematkan karena tangan dinginnya berhasul membawa Group Salim selamat dari kegagalan akibat krisis ekonomi tahun 1998.
Membangun BCA (Bank Central Asia)
Institusi perbankan yang identik dengan warna biru ini menjadi salah satu garapan Salim Group yang sangat sukses. Semua hal berjalan lancar bahkan ketika perusahaan berada di bawah pimpinan Sudono Salim, namun guncangan mulai terasa ketika krisis ekonomi tahun 1998 menyebabkan BCA memiliki hutang mencapai RP 52 triliun.
Tampuk kepemimpinan kemudian diambil alih oleh Anthony Salim yang langsung melakukan berbagai upaya menyelamatkan lembaga tersebut. Akhirnya, pria berdarah Cina ini berhasil melepaskan BCA dari kebangkrutan dengan melepas beberapa perusahaan milik ayahnya.
Ekspansi ke Bisnis Makanan
Sukses di bidang perbankan tampaknya belum cukup bagi Group Salim. Hal tersebut akhirnya memicu sang pebisnis untuk mendirikan perusahaan yang akhirnya menjadi produsen  berbagai jenis makanan dan minuman bernama PT. Panganjaya Intikusuma pada 14 Agustus 1990. Selanjutnya, perusahaan tersebut berganti nama menjadi  Indofood Sukses Makmur dan telah melakukan ekspor bahan makanan ke wilayah Asia, Australia, hingga Eropa.
Produk perusahaan ini terkenal sangat “merakyat”di kalangan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan kemudahan mendapatkan tiga produk utama Indofood berupa mie instan merek Indomie, Supermi, dan Sarimi di toko lokal maupun pasar swalayan. Kemajuan Indofood Sukses Makmur di bawah pimpinan Anthony Salim semakin terasa dengan pencatatan laba bersih mencapai Rp 2 triliun di tahun 2009.
Tak hanya melalap pasar dari sektor mie instan, Anthony Salim kemudian mendirikan PT. Bogasari Flour Mills yang memiliki konsentrasi pada produksi tepung. Tim redaksi berhasil mencatat beberapa produk fenomenal perusahaan ini, seperti tepung terigu Bogasari Segitiga Biru, Kunci Biru, serta Cakra Kembar.
Namun inovasi dari Anthony Salim tidak berhenti di situ saja. Bersama Salim Group ia juga memproduksi makanan ringan dengan merek dagang Chitato, Chiki, Cheetoz, Jetz, Lays, hingga Qtela. Pria ini juga membentuk perusahaan yang bergerak di bidang produksi minuman dibawah nama Indofood Asahi dengan merek dagang Ichi Ocha dan Cafela Latte.

Prinsip Dalam Berbisnis

Anthony Salim dalam menjalankan usaha ini tentu memiliki prinsip yang mengantarkannya menikmati manisnya kesuksesan. Bagi sang pebisnis, dua pilar utama dalam meraih sukses adalah kemauan untuk terus berinovasi dan berekspansi mencari kesempatan dan peluang. Ia membuktikan prinsipnya itu dengan banyak hal, salah satunya menggandeng Nestle S.A untuk memperbesar pangsa pasar yang makin sulit ditembus beberapa tahun ini.
Pengusaha satu ini juga memiliki resep khusus menjaga atmosfir kondusif dalam perusahaan yang dipimpin. Ia menyatakan bahwa keberhasilan bisnis Salim Group tentu tidak akan mudah dicapai tanpa komunikasi dan hubungan baik dengan karyawan.  Ia percaya bahwa jika lingkungan kerja mendukung, maka performa perusahaan bisa terus fokus dan menghasilkan keuntungan berlimpah.
Kisah Anthony Salim tersebut cukup inspiratif, kan? Anda tentu bisa mengikuti jejak pebisnis sukses ini jika memiliki keinginan kuat dan mau berusaha. Kuncinya adalah jangan menyerah meski tengah menghadapi kesulitan sebab setiap masalah pelik selalu memiliki jalan keluar. Semoga menginspirasi.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar